
Tiakur, Balobe.com – Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Desa Kaiwatu, Kecamatan Moa, meluluskan 20 wisudawan dan wisudawati dari Sekolah Lansia Kamboja dalam acara wisuda di Aula Penginapan Tiakur Beach. Salah satu Wisudawan lansia yang mengikuti program pemberdayaan ini menyatakan bahwa kegembiraan yang diperoleh dari kebersamaan menjadi “obat yang mujarab” bagi kesehatan mereka, lebih dari sekadar perawatan medis konvensional, Jumat (3/10/2025).
Program Sekolah Lansia Kamboja merupakan inisiatif pemberdayaan lansia yang didukung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa-Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMD-PPKB) Kabupaten MBD serta Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku. Program ini tidak hanya fokus pada perawatan kesehatan fisik, tetapi juga pengembangan aspek psikososial lansia.
Selama mengikuti program ini, para peserta didik lansia tidak sekadar mendapatkan perawatan kesehatan atau obat-obatan. Yang lebih penting, mereka mengalami tumbuh kembang hati, pikiran, dan perasaan karena bertemu dengan teman sebaya. Interaksi sosial ini menciptakan dinamika positif yang membuat mereka merasa lebih muda dan bersemangat.
Program ini juga memberikan ruang bagi para lansia untuk mengembangkan hobi dan minat mereka. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan membangun kebersamaan dan menciptakan suasana penuh canda tawa, meskipun para peserta kadang menghadapi keterbatasan fisik seperti tangan dan kaki yang bergetar atau mudah lelah.
Tantangan sosial juga dihadapi para peserta selama mengikuti program ini. Tidak sedikit yang mendapat cemoohan atau pertanyaan skeptis dari lingkungan sekitar yang mempertanyakan relevansi sekolah bagi lansia. Namun, para peserta justru semakin termotivasi untuk menyelesaikan program hingga tuntas, membuktikan bahwa belajar tidak mengenal batas usia.
Program Sekolah Lansia ini menjadi solusi bagi masalah kesepian yang sering dihadapi lansia, terutama yang tinggal sendiri atau jauh dari anak-anak mereka. Keberadaan program ini memberikan kebahagiaan dan kegembiraan yang selama ini mereka rindukan.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah yang menyediakan fasilitas, BKKBN Provinsi Maluku yang menginisiasi program, pengelola dan pengajar yang sabar membimbing, serta keluarga yang memberikan dukungan moril dan materil.
“Melalui kegiatan lansia ini terbangun kebersamaan, mampu mengembangkan hobi sehingga kita jadi merasa kita tidak butuh obat sebab ternyata hati yang gembira adalah obat yang mujarab untuk kesehatan kita. Terlebih dengan kita senantiasa bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Jhon Bakker, perwakilan wisudawan, saat membacakan pesan dan kesan wisudawan.
Bakker menyampaikan rasa syukur atas kesempatan belajar. “Kami selaku wisudawan dan wisudawati sebanyak 20 orang sangat berterima kasih telah memberikan kesempatan kami menimba ilmu. Semoga ilmu yang kami peroleh di sekolah lansia dapat bermanfaat bagi diri kami, keluarga, dan masyarakat,” katanya.
Ia juga menyampaikan harapan untuk generasi muda. “Kami berharap semangat belajar kami dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda dan masyarakat luas. Kadang kita kesepian karena sendiri, kini dengan adanya sekolah lansia kami mendapat kebahagiaan dan kegembiraan,” ungkapnya.
Bakker menggambarkan pengalaman selama mengikuti program. “Selama kegiatan di sekolah lansia, para lansia tidak sekadar mendapatkan perawatan kesehatan atau obat-obatan, tetapi justru peserta didik tumbuh kembangkan hati, pikiran, perasaan karena bertemu teman usia sebaya. Terkadang kita jadi lupa, kita seperti kembali di kemasan muda, ada canda, tawa, meski kadang salah jalan, tangan, kaki terasa bergetar dan lelah,” jelasnya.
Dengan nada humoris, Bakker mengakui tantangan sosial yang dihadapi. “Selama kami mengikuti sekolah lansia ini tentu kami merasa gembira dan senang. Namun, di balik itu, ada bahasa-bahasa yang mengatakan begini: ‘Woe kamong sudah tua mo pi skolah par apa, kira-kira pi skolah mo dapa apa?’ Tapi kami tidak peduli dengan bahasa-bahasa itu,” katanya disambut tepuk tangan dan tawa dari semua tamu undangan. “Malah kami lebih giat melangsungkan sekolah ini sampai tahap ini,” tambahnya.
Wisuda Sekolah Lansia Kamboja Kaiwatu menunjukkan bahwa pembelajaran dan pengembangan diri tidak mengenal batas usia. Program yang mengintegrasikan aspek kesehatan fisik dengan kesejahteraan psikososial ini berhasil membuktikan bahwa kegembiraan dan kebersamaan dapat menjadi “obat” yang efektif bagi lansia,” tutupnya (BN-26)