
Tiakur, BalobeNews.com – Bupati Maluku Barat Daya Benyamin Thomas Noach melantik Frans Simon Dadiara sebagai Penjabat Kepala Desa Watuwey, Kecamatan Dawelor-Dawera, menggantikan kepala desa sebelumnya yang sakit. Dalam pelantikan di Kantor Bupati ini, Noach menegaskan jabatan penjabat kepala desa merupakan “ujian” bagi aparatur sebelum dipromosikan ke jabatan lebih tinggi, Selasa (30/9/2025).
Pelantikan Frans Simon Dadiara sebagai Penjabat Kepala Desa Watuwey dilakukan untuk mengisi kekosongan kepemimpinan akibat kepala desa sebelumnya yang mengalami sakit. Jabatan penjabat ini bersifat sementara hingga dilaksanakannya pemilihan kepala desa definitif.
Dalam sambutannya, Bupati Noach memberikan arahan strategis kepada penjabat yang baru dilantik untuk segera menjalankan tugas agar roda pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan pembangunan dapat berjalan dengan baik. Namun, ia meminta agar proses pemilihan kepala desa definitif tidak terlalu terburu-buru untuk memastikan hasil yang matang.
Bupati menyampaikan pengalaman pahit dari pemilihan kepala desa sebelumnya yang dipaksakan terlalu cepat tanpa netralisasi situasi terlebih dahulu. Kondisi tersebut, menurutnya, dapat menghasilkan kepala desa yang tidak pro-rakyat karena proses pemilihan yang terlalu dikejar-kejar.
Yang menarik, Bupati Noach mengungkapkan filosofi kepemimpinan yang diterapkannya dalam sistem promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten MBD. Ia menjadikan jabatan penjabat kepala desa sebagai “ujian” pertama bagi aparatur yang berpotensi untuk dipromosikan ke jabatan struktural lebih tinggi.
Menurut Noach, tidak semua orang yang pintar dapat menjadi pemimpin di tingkat desa. Kepemimpinan di desa memiliki karakteristik unik yang berbeda dengan jabatan teknis lainnya. Oleh karena itu, ia menerapkan sistem ujian dengan menempatkan aparatur sebagai penjabat kepala desa terlebih dahulu untuk menguji kemampuan kepemimpinan mereka dalam skala kecil.
Jika seseorang berhasil menjalankan tugas sebagai penjabat kepala desa tanpa masalah, maka ia akan dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi seperti kepala dinas atau camat. Sistem ini, menurutnya, lebih efektif untuk menyaring pemimpin yang benar-benar mampu melayani rakyat.
“Penjabat kepala desa yang baru dilantik segera menjalankan tugas yang baik, pemerintahan harus berputar, pelayanan masyarakat berjalan, pembangunan berjalan dan yang paling utama jalani jangan terlalu lama-lama proses pemilihan kepala desa definitif, segera tapi jangan terlalu buru-buru juga karena terlalu buru-buru belum matang betul nanti hasilnya mengkal-mengkal semua,” ujar Bupati Noach dalam sambutannya.
Bupati menceritakan pengalaman pemilihan kepala desa sebelumnya. “Pengalaman kepala desa sebelumnya kita paksakan cepat melaksanakan pemilihan kejar-kejar merebut kepala desa tanpa netralisir dulu, itu bisa menghasilkan kepala desa yang tidak pro-rakyat,” jelasnya.
Noach memberikan nasihat kepada Dadiara yang merupakan lulusan STPDN. “Harapannya semoga jadi kepala desa yang amanah. Ale sekolah STPDN jauh-jauh, jangan tersangkut di batu kecil itu, kalau mau naik di batu besar jangan pernah tersangkut di batu kecil itu,” katanya dengan bahasa lokal.
Bupati juga mengungkapkan filosofi unik tentang jabatan ini. “Ini jabatan ujian. Beta seng tahu Bupati yang lain tetapi beta selama menjadi Bupati beta kasih jabatan ujian pertama adalah penjabat kepala desa. Orang banyak pintar boleh tetapi, tidak banyak orang menjadi pemimpin di desa,” ungkapnya.
Noach menjelaskan sistem promosi yang diterapkannya. “Ujiannya adalah pernah jadi penjabat kepala desa tidak ada masalah pasti saya promosi. Saya uji dulu di desa main dengan batu kecil dulu baru coba batu besar. Orang pintar banyak, semua orang bisa jadi kepala dinas tetapi tidak semua orang bisa jadi camat dan tidak semua orang jadi kepala desa,” paparnya.
Di akhir sambutannya, Bupati memberikan pesan kepada Dadiara. “Ini tanggung jawab ini kepercayaan pemerintah daerah, pakai baik-baik, jaga baik-baik, jagalah jabatan ini sama dengan nyong jaga nyong punya biji mata supaya Tuhan berkati,” pungkasnya. (BN-26)