
Tiakur, BalobeNews.com – Kodim 1511/Pulau Moa akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul kejadian keracunan yang menimpa sejumlah siswa. Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
Dandim 1511/Pulau Moa Nuriman Siswandi mengungkapkan, pihaknya tengah mengupayakan identifikasi penyebab pasti keracunan dengan mengirimkan sampel makanan ke laboratorium di Ambon untuk pemeriksaan lebih lanjut. Evaluasi menyeluruh akan mencakup perbaikan kualitas bahan baku, sterilisasi dapur secara higienis, hingga pengawasan ketat terhadap tenaga masak.
Berdasarkan koordinasi dengan dokter Puskesmas Tepa, seluruh siswa yang mengalami keracunan telah dinyatakan sembuh dan dapat kembali ke rumah masing-masing. Menurut keterangan medis, kondisi yang dialami para siswa lebih mengarah pada reaksi alergi yang menyerupai keracunan, namun tidak signifikan dan telah tertangani dengan baik.
“Kita lagi cari penyebab sebenarnya, rencana kita akan kirim sampel makanannya, ini sampai kita kirim ke lab di Ambon sehingga kita akan cari tahu dari mana penyebab kerusakan atau kontaminasi makanan yang bisa menyebabkan anak-anak keracunan ini,” jelas Dandim Nuriman Siswandi di kediamannya, Jumat (12/9/2025) malam.
Sebagai bentuk komitmen perbaikan, Kodim 1511/Moa akan melakukan revisi total terhadap SOP program MBG. Upaya ini meliputi berbagai aspek mulai dari seleksi bahan baku berkualitas, penerapan sterilisasi dapur yang higienis, hingga kontrol ketat terhadap tenaga masak yang harus memenuhi ketentuan yang berlaku.
“Upaya-upaya di dalam yang khususnya perbaikan SOP dan sebagainya dilakukan dengan benar, termasuk pencarian bahan baku yang untuk MBG ini sesuai dengan kualitasnya, sterilisasi dapur secara higienis, dapur MBG benar-benar kita kontrol termasuk tukang masak harus sesuai dengan ketentuan,” papar Dandim.
Terkait kondisi korban, Dandim memastikan bahwa semua siswa yang mengalami keracunan telah pulih sempurna. Pasien terakhir yang dirawat di rumah sakit telah dinyatakan sembuh total pada pukul 16.00 dan diizinkan pulang ke rumah.
“Terkait dengan anak-anak sekolah yang keracunan ini tadi sudah koordinasi, ada dokter dari puskesmas yang menangani dan sudah disembuhkan semua dan sudah selesai, tidak ada lagi yang dirawat di Rumah Sakit. Terakhir pasien satu orang jam 4 yang satu terakhir itu sudah sembuh dan dinyatakan sembuh total juga,” tegasnya.
Dandim juga mengklarifikasi bahwa menurut diagnosa medis, kondisi yang dialami para siswa sebenarnya merupakan reaksi alergi yang mengarah pada gejala keracunan, namun tingkat keparahannya tidak signifikan dan telah berhasil diatasi dengan penanganan yang tepat.
“Sebenarnya yang dokter bilang ini kan alergi yang mengarah ke keracunan tetapi sebenarnya tidak terlalu signifikan, sudah diatasi semua dan siswanya sudah bisa kembali pulang ke rumah,” imbuhnya.
Ke depan, Kodim 1511/Moa berkomitmen melibatkan seluruh stakeholder terkait, termasuk dinas kesehatan, untuk memastikan kualitas dan keamanan program MBG dapat terjaga optimal. Mereka juga akan membentuk komunitas petani lokal guna menjamin ketersediaan bahan baku berkualitas secara berkelanjutan.
Dandim menegaskan bahwa peran Kodim dalam program MBG adalah sebagai pendukung, sedangkan tanggung jawab operasional sepenuhnya berada di tangan Badan Gizi Nasional (BGN) dan kepala Satuan Pelayanan Pangan Gratis (SPPG) di masing-masing wilayah.
“Karena ini program dari Pak Presiden, kita akan mensukseskan semuanya. Sebenarnya kita hanya kodim hanya membantu saja, tetapi yang bertanggung jawab langsung itu dari BGN. Kalau di wilayah-wilayah itu kepala SPPG yang berhak mengatur, mengkoordinir bagaimana pelaksanaan dapur sehat ini bisa beroperasional,” pungkas Dandim Nuriman Siswandi. (EW-26)